Bagaimana Merancang Trafo Inverter Anda Sendiri

Coba Instrumen Kami Untuk Menghilangkan Masalah





Merancang transformator inverter bisa menjadi urusan yang kompleks. Namun, dengan menggunakan berbagai rumus dan dengan mengambil bantuan dari satu contoh praktis yang ditunjukkan di sini, operasi yang terlibat akhirnya menjadi sangat mudah.

Artikel kali ini menjelaskan melalui contoh praktis proses penerapan berbagai rumus untuk membuat trafo inverter. Berbagai rumus yang diperlukan untuk mendesain trafo sudah pernah dibahas pada salah satu artikel saya sebelumnya.



Pembaruan: Penjelasan rinci juga dapat dipelajari di artikel ini: Cara Membuat Transformers

Mendesain Transformator Inverter

Inverter adalah sumber tenaga pribadi Anda, yang mampu mengubah sumber DC arus tinggi menjadi daya AC yang siap digunakan, sangat mirip dengan daya yang diterima dari stopkontak AC rumah Anda.



Meskipun inverter banyak tersedia di pasaran saat ini, tetapi merancang sendiri unit inverter yang disesuaikan dapat membuat Anda sangat puas dan terlebih lagi sangat menyenangkan.

Di Bright Hub saya telah menerbitkan banyak diagram rangkaian inverter, mulai dari gelombang sinus yang sederhana hingga yang canggih dan desain gelombang sinus yang dimodifikasi.

Namun orang-orang terus bertanya kepada saya mengenai rumus yang dapat dengan mudah digunakan untuk merancang transformator inverter.

Permintaan populer menginspirasi saya untuk menerbitkan satu artikel yang berhubungan secara komprehensif dengan transformator perhitungan desain . Meskipun penjelasan dan isinya sesuai dengan standar, cukup mengecewakan banyak dari Anda yang gagal memahami prosedurnya.

Ini mendorong saya untuk menulis artikel ini yang menyertakan satu contoh yang menggambarkan secara menyeluruh bagaimana menggunakan dan menerapkan berbagai langkah dan rumus saat merancang trafo Anda sendiri.

Mari kita pelajari dengan cepat contoh terlampir berikut: Misalkan Anda ingin merancang transformator inverter untuk inverter 120 VA menggunakan baterai mobil 12 Volt sebagai input dan membutuhkan 230 Volt sebagai output. Sekarang, membagi 120 dengan 12 menghasilkan 10 Amps, ini menjadi arus sekunder yang dibutuhkan.

Ingin belajar bagaimana merancang rangkaian inverter dasar?

Dalam penjelasan berikut ini Sisi Primer disebut sebagai sisi Transformer yang dapat dihubungkan pada sisi Baterai DC, sedangkan sisi Sekunder menandakan sisi Output AC 220V.

Data yang ada adalah:

  • Tegangan Sekunder = 230 Volt,
  • Arus Primer (Arus Keluaran) = 10 Amp.
  • Tegangan Primer (Tegangan Output) = 12-0-12 volt, itu sama dengan 24 volt.
  • Frekuensi Keluaran = 50 Hz

Menghitung Tegangan Trafo Inverter, Arus, Jumlah Putaran

Langkah 1 : Pertama kita perlu menemukan area inti CA. = 1,152 × √ 24 × 10 = 18 cm persegi di mana 1,152 adalah konstanta.

Kami memilih CRGO sebagai bahan inti.

Langkah 2 : Menghitung Putaran per Volt TPV = 1 / (4,44 × 10-4× 18 × 1,3 × 50) = 1,96, kecuali 18 dan 50 semuanya adalah konstanta.

Langkah # 3 : Menghitung Arus Sekunder = 24 × 10/230 × 0,9 (efisiensi yang diasumsikan) = 1,15 Amps,

Dengan mencocokkan arus di atas pada Tabel A kita mendapatkan perkiraannya Ketebalan kawat tembaga sekunder = 21 SWG.

Oleh karena itu Jumlah Belokan untuk belitan Sekunder dihitung sebagai = 1,96 × 230 = 450

Langkah # 4: Selanjutnya, Area Berliku Sekunder menjadi = 450/137 (dari Tabel A) = 3,27 cm persegi

Sekarang, arus Primer yang dibutuhkan adalah 10 Amps, oleh karena itu dari Tabel A kami mencocokkan yang setara ketebalan kawat tembaga = 12 SWG.

Langkah # 5 : Menghitung Jumlah Putaran Primer = 1,04 (1,96 × 24) = 49. Nilai 1,04 disertakan untuk memastikan bahwa beberapa putaran tambahan ditambahkan ke total, untuk mengkompensasi kerugian belitan.

Langkah # 6 : Menghitung Luas Gulungan Primer = 49 / 12.8 (Dari Tabel A) = 3.8 Sq.cm.

Oleh karena itu, Total Area Berliku Datang ke = (3,27 + 3,8) × 1,3 (area isolasi ditambahkan 30%) = 9 cm persegi

Langkah # 7 : Menghitung Luas Bruto kami mendapatkan = 18 / 0,9 = 20 cm persegi.

Langkah # 8: Selanjutnya, file Lidah Lebar menjadi = √20 = 4,47 cm.

Tabel Konsultasi B lagi melalui nilai di atas kami menyelesaikan tipe inti menjadi 6 (E / I) sekitar.

Langkah # 9 : Akhirnya Tumpukan dihitung sebagai = 20 / 4,47 = 4,47 cm

Tabel A

SWG ------- (AMP) ------- Ternyata per Sq.cm.
10 ----------- 16.6 ---------- 8.7
11 ----------- 13.638 ------- 10.4
12 ----------- 10.961 ------- 12.8
13 ----------- 8.579 --------- 16.1
14 ----------- 6.487 --------- 21.5
15 ----------- 5.254 --------- 26.8
16 ----------- 4.151 --------- 35.2
17 ----------- 3.178 --------- 45.4
18 ----------- 2.335 --------- 60.8
19 ----------- 1.622 --------- 87.4
20 ----------- 1.313 --------- 106
21 ----------- 1.0377 -------- 137
22 ----------- 0,7945 -------- 176
23 ----------- 0,5838 --------- 42
24 ----------- 0,4906 --------- 286
25 ----------- 0,4054 --------- 341
26 ----------- 0,3284 --------- 415
27 ----------- 0,2726 --------- 504
28 ----------- 0,2219 --------- 609
29 ----------- 0,1874 --------- 711
30 ----------- 0.1558 --------- 881
31 ----------- 0,1364 --------- 997
32 ----------- 0.1182 --------- 1137
33 ----------- 0,1013 --------- 1308
34 ----------- 0,0858 --------- 1608
35 ----------- 0,0715 --------- 1902
36 ----------- 0.0586 ---------- 2286
37 ----------- 0,0469 ---------- 2800
38 ----------- 0,0365 ---------- 3507
39 ----------- 0,0274 ---------- 4838
40 ----------- 0,0233 ---------- 5595
41 ----------- 0,0197 ---------- 6543
42 ----------- 0,0162 ---------- 7755
43 ----------- 0,0131 ---------- 9337
44 ----------- 0,0104 --------- 11457
45 ----------- 0,0079 --------- 14392
46 ----------- 0,0059 --------- 20223
47 ----------- 0,0041 --------- 27546
48 ----------- 0,0026 --------- 39706
49 ----------- 0,0015 --------- 62134
50 ----------- 0,0010 --------- 81242

Tabel B

Ketik ------------------- Lidah ---------- Berliku
Tidak .--------------------- Lebar ------------- Area
17 (E / I) -------------------- 1.270 ------------ 1.213
12A (E / 12I) --------------- 1.588 ----------- 1.897
74 (E / I) -------------------- 1.748 ----------- 2.284
23 (E / I) -------------------- 1.905 ----------- 2.723
30 (E / I) -------------------- 2.000 ----------- 3.000
21 (E / I) -------------------- 1.588 ----------- 3.329
31 (E / I) -------------------- 2.223 ---------- 3.703
10 (E / I) -------------------- 1.588 ----------- 4.439
15 (E / I) --------------------- 2.540 ----------- 4.839
33 (E / I) --------------------- 2.800 ---------- 5.880
1 (E / I) ----------------------- 2.461 ---------- 6.555
14 (E / I) --------------------- 2.540 ---------- 6.555
11 (E / I) --------------------- 1.905 --------- 7.259
34 (U / T) -------------------- 1/588 --------- 7.259
3 (E / I) ---------------------- 3.175 --------- 7.562
9 (U / T) ---------------------- 2.223 ---------- 7.865
9A (U / T) -------------------- 2.223 ---------- 7.865
11A (E / I) ------------------- 1.905 ----------- 9.072
4A (E / I) --------------------- 3.335 ----------- 10.284
2 (E / I) ----------------------- 1.905 ----------- 10.891
16 (E / I) --------------------- 3.810 ----------- 10.891
5 (E / I) ---------------------- 3.810 ----------- 12.704
4AX (U / T) ---------------- 2.383 ----------- 13.039
13 (E / I) -------------------- 3.175 ----------- 14.117
75 (U / T) ------------------- 2.540 ----------- 15.324
4 (E / I) ---------------------- 2.540 ---------- 15.865
7 (E / I) ---------------------- 5.080 ----------- 18.969
6 (E / I) ---------------------- 3.810 ---------- 19.356
35A (U / T) ----------------- 3.810 ---------- 39.316
8 (E / I) --------------------- 5.080 ---------- 49.803




Sepasang: Cara Membangun Inverter Gelombang Sinus Murni 100 Watt Berikutnya: Memahami Panel Surya